Salah satu tugas dari seorang pendidik di sekolah adalah membentuk karakter (character building) peserta didik, bukan sekedar berperan sebagai pentransfer ilmu atau menjalankan fungsi kognitif semata. Namun pendidik juga dituntut untuk menjalankan peran afektif (pembentukan sikap) dan juga psikomotorik (keterampilan) tentunya. Banyak cara yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka membentuk dan menguatkan karakter peserta didik. Salah satunya dengan kegiatan proyek. Hal ini selaras dengan progam pemerintah dalam kurikulum baru yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan P5 dengan tema Kewirausahaan dilaksanakan oleh siswa-siswi SMA IT Harapan Bunda pada awal pekan ini Senin, 30 Januari hingga dua pekan mendatang dan berakhir pada tanggal 11 Februari 2023. Kegiatan hari pertama dibuka dengan sambutan kepala SMA IT Harapan Bunda semarang Ustadz Ali Mustofa, Lc., M.Pd. yang menyampaikan motivasi agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh. Dilanjutkan dengan pemaparan tentang proyek bertema kewirausahaan, meliputi gambaran, pembagian tugas dan jadwal kegiatan selama dua pekan oleh ustadzah Zahra. Selanjutnya penjelasan mengenai Business Plan atau rancangan bisnis oleh ustadzah Eny.
Peserta dididik dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 7 hingga 8 orang. Sementara kategori usaha meliputi : 2 kelompok makanan ringan, 2 kelompok makanan berat, dan 2 kelompok kerajinan tangan. Selanjutnya setiap kelompok menentukan siapa yang berperan sebagai direktur umum, manajer keuangan, manajer produksi, dan manajer marketing. Nah, disinilah mereka belajar tentang tanggung jawab dan bekerja sama dalam tim. Karena keberhasilan tim usaha bergantung pada kerja sama yang solid dari para personilnya.
Dengan kewirausahaan ini peserta didik juga dilatih memiliki sifat berani, yaitu berani melakukan langkah-langkah memulai suatu usaha, dimulai dari survei pasar untuk melihat peluang usaha apa yang mungkin dilakukan sehingga memunculkan satu ide usaha, selanjutnya merancang perhitungan keuangan termasuk proyeksi profit yang diperoleh. Karena suatu usaha harus berorientasi pada profit maka peserta didik akan berusaha semaksimal mungkin agar usaha tersebut berhasil dan laku keras. Di sinilah mereka dilatih untuk melakukan strategi marketing yang semenarik mungkin agar mendatangkan konsumen sebanyak mungkin yang otomatis akan menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya.
Puncak dari proyek kewirausahaan ini adalah market day yang nantinya menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan usaha mereka, yang dapat mengindikasikan apakah produk yang mereka produksi dan jual bisa diterima oleh konsumen atau tidak, baik secara kualitas maupun harga.
Meskipun kegiatan ini cukup melelahkan namun peserta didik tampak sangat menikmati karena mereka diberi kesempatan mengeksplor potensi diri dengan leluasa.
@wwn_chem2023