Tidak  sedikit siswa yang mengatakan bahwa pelajaran kimia itu sangat sulit, membosankan dan jauh dari kata menyenangkan. Sesungguhnya ada beragam aplikasi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar benda-benda dan materi yang ada merupakan komponen zat kimia dan terbentuk melalui proses kimia. Udara, air, makanan, proses pembakaran, pernafasan, memasak, dan masih banyak lagi merupakan bukti bahwa kimia tak lepas dalam kehidupan sehari-hari. Kimia adalah kehidupan, karena kehidupan tak mungkin berlangsung tanpa segala aspek yang terkait dengan kimia dan banyak yang tidak sadar akan hal tersebut.

Terlepas dari pelajaran kimia yang terbilang sulit karena memiliki banyak rumus dan konsep, justru di situlah tantangannya. Kimia yang berupakan satu dari cabang ilmu sains memang terbilang unik. Karakteristik mempelajari alam dan materi-materi di alam semesta (baca: ilmu sains) membutuhkan daya nalar dan eksplorasi yang tinggi agar dapat mencapai pemahaman, di samping rasa cinta dan keingintahuan yang besar dari peserta didik. Tanpa itu semua mustahil akan diperoleh pemahaman terhadap ilmu sains yang kita pelajari.

Salah satu kegiatan yang mendekatkan peserta didik mencintai pembelajaran kimia adalah dengan mengajak mereka lebih banyak melakukan kegiatan praktik lapangan. Salah satunya seperti yang dilakukan pada kelas X adalah “Praktik Membuat Penyaring Air Sederhana” dengan memanfaatkan botol bekas dan beberapa bahan yang dapat berperan dalam proses penyaringan. Bahan-bahan tersebut adalah:

  1. Arang , sebagai adsorben karena dapat melakukan
    absorbsi/ menyerap unsur-unsur logam ataupun fenol dalam air sehingga
    menjadi jernih
  2. Sabut kelapa , sebagai media filtrasi untuk
    mengolah air limbah domestik yang mengandung minyak (lemak)
  3. Kain tissue atau kapas berfungsi untuk membersihkan
    air dari kotoran atau organisme kecil yang mengendap di air keruh.
  4. Kerikil , berfungsi sebagai bahan penyaring dan
    membantu aerasi oksige

Susunan penyaring air sederhana.

Menuangkan air keruh ke dalam alat.

Dengan kegiatan ini, peserta didik diarahkan lebih berpikir kritis dan menyelesaan solusi apabila ternyata hasil tidak sesuai ekspektasi awal. Hal lain yang dikembangkan adalah belajar bertanggung jawab. Selepas kegiatan, mereka harus merapikan dan membersihkan bahan-bahan yang pastinya mengotori lingkungan. Jadi, cukup kompleks hal-hal yang dicapai dari pembelajaran praktik ini.

Penulis: Ustadzah Wahyuwidhi Nugraheni, S.Si. (Guru Kimia SMAIT Harapan Bunda)

Editor: ALS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *