“Jangan mewariskan bacaan yang salah, karena membaca dengan benar itu mudah”
Adalah salah satu pesan dari KH. Dachlan Salim Zarkasyi (alm), penyusun metode qiroati yang kemudian pesan tersebut menjadi dasar pembelajaran tahsin tahfidz di SMA IT Harapan Bunda.
Pesan tersebut disampaikan kembali oleh perwakilan Yayasan Bakti Ibu, Ustadz Muhammad Nursyam Hilmi, S.Pd., M.M dalam sambutannya di acara Khotmil Qur’an dan Imtihan ke V, yang diikuti oleh 13 siswa-siswa yang telah dinyatakan lulus setelah melalui serangkaian ujian.


Acara yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2025 itu berjalan dengan hikmat. Tamu undangan antusias memberikan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari selama pembelajaran di sekolah.
Ustadz Hilmi juga menyampaikan bahwa proses pembelajaran tidak berhenti hanya sampai dinyatakan lulus, tetapi masih berlanjut dengan melatih kepercayaan diri untuk tampil menyampaikan ilmu al qur’an yang baik dan benar di depan umum sebagai bentuk dari syiar Al qur’an. Sebagaimana sabda Rasulullah,
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku, meskipun satu ayat.” (HR. Bukhari no. 3461)