Secara bahasa, al-Qur’an artinya bacaan, yaitu bacaan bagi orang-orang
yang beriman. Bagi umat Islam, membaca al-Qur’an merupakan ibadah. Oleh karena itu interaksi pertama yang harus dilakukan seorang
muslim terhadap al-Qur’an adalah membacanya dengan sebenar-benarnya
bacaan atau dalam istilah al-Qur’an disebut dengan bacaan yang tartil.
Sebuah Kecerdasan spiritual dapat ditingkatkan melalui pembiasaan. Pembiasaan merupakan sebuah cara yang dapat dilakukan untuk
membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan ajaran agama Islam.
Tahsin tilawah sendiri merupakan seni yang bernafaskan Islam yang mana al-Qur’an dibaca menggunakan lagu-lagu dan irama yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang telah ditentukan oleh
ulama’.
Seorang anak yang dibiasakan mendengarkan, maupun melantunkan ayat-ayat al-Qur’an dengan irama yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid dimungkinkan akan meningkatkan kecerdasan
spiritual mereka. Dimana mushaf-mushaf tersebut mampu memberikan
rangsangan yang positif dalam jiwa anak agar selalu merasa dekat dengan
Allah SWT.
Tahsin tilawah sangatlah penting dan urgen, karena ia termasuk di antara tolak ukur kualitas kebaikan seorang muslim dalam dalam agamanya. Diantara pentingnya tahsin tilawah al Qur’an adalah:
1) Tahsin tilawah al-Qur’an dengan baik dan benar sebagaimana al-Qur’an diturunkan menyebabkan seseorang dicintai Allah.
2) Tahsin tilawah yang bagus akan memudahkan pembacanya atau orang yang mendengarkannya menghayati al-Qur’an. Menghayati al-Qur’an merupakan misi turunnya al-Qur’an.
3) Tahsin tilawah yang bagus akan memudahkan seorang meraih pahala dari Allah dengan sangat baik.
4) Tahsin tilawah yang bagus memungkinkan seseorang mengajarkan al-Qur’an kepada orang lain, minimal kepada
keluarganya.
5) Tilawah yang bagus dapat mengangkat kualitas seseorang.
6) Tahsin tilawah yang baik dan benar kelak dihari kiamat akan mengangkat derajat seorang hamba, sesuai dengan sejauh mana dia mampu membaca al-Qur’an.